CJ : Komunitas Indie

Laila Ramdhini
210110080015

Kemajuan teknologi dalam bidang jurnalistik mempengaruhi minat masyarakat dalam hal peliputan berita. Kapan pun dimana pun, semua orang dapat merekam dan mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Baik dengan kamera, handycam atau perekam suara, hasil informasinya dapat dibagikan pada masyarakat lain. Itulah yang disebut dengan citizen journalism(CJ).
Suatu waktu, informasi dari citizen journalism dapat lebih handal daripada professional journalism karena mereka tidak direpotkan dengan alat-alat profesional yang beresiko dan harus berhati-hati untuk dibawa ke lapangan. Selain itu, biasanya citizen journalist spontan merekam peristiwa-peristiwa yang terjadi saat mereka berada di tempat kejadian. Sedangkan professional journalist biasanya mendapatkan gambar setelah mendapatkan informasi.
Citizen journalism tidak hanya membahas peristiwa-peristiwa penting terkini, namun dapat juga berupa peristiwa yang dianggap menarik. Contohnya seperti video rekaman berupa fenomena pedagang kaki lima yang memakai trotoar untuk menggelar dagangan, sehingga para pejalan kaki harus berjalan di tepi jalan dengan resiko tinggi terserempet kendaraan. Padahal, fungsi trotoar yang sebenarnya adalah untuk pejalan kaki.
(http://www.itb.ac.id/news/2371.xhtml)

Dewasa ini orang berpandangan bahwa berita (atau pesan secara umum) tidak lagi semata datang dari mereka yang berprofesi di dunia jurnalisme, seperti wartawan tapi bias juga dating dari semua orang termasuk rakyat biasa.

Namun, kita kembali lagi pada prinsip penulisan berita tersebut. Ada bebrapa hal yang tidak boleh kita lupakan, diantaranya berita yang ditulis dan dipublikasikan kepada publik tidak boleh merupakan kebohongan. Lalu, apakah jurnal bebas yang ditulis oleh rakyat tersebut dapat dipertanggungjawabkan? Sedangkan kita tahu bahwa tidak semua orang kredibel untuk menulis berita.

Mungkin jika disamakan dengan dunia film atau musik, citizen journalism ini adalah sebuah komunitas indie. Mereka lahir dari sebuah ‘kegelisahan’ untuk mendapatkan sebuah perubahan. Wujudnya bisa berupa tindakan yang dapat menyokong pertumbuhan jurnalisme professional, atau sebaliknya bisa jadi berupa ‘pemberontakan’ terhadap karya jurnalisme professional.

Kemudian, jika muncul pertanyaan citizen jurnalisme itu sah atau tidak berperilaku layaknya jurnalis dan apa kita boleh menjadi bagian dari mereka? Mungkin jawabannya adalah itu tergantung besar kecilnya ‘kegelisahan’ Anda terhadap jurnalisme yang ada saat ini.

No comments:

Post a Comment