Fenomena "Citizen Journalism"

Rezki Apriliya Iskandar
210110080041

Akhir-akhir ini istilah citizen journalism semakin terdengar ‘gaung’nya di media massa. Entah di surat kabar, televisi, radio, atau internet. Istilah citizen journalism makin berkembang seiring perkembangan media massa itu sendiri. Citizen journalism atau jurnalisme warga sebenarnya bukan merupakan fenomena baru dalam dunia jurnalistik. Hanya saja sekarang istilah tersebut makin gencar ‘diangkat’ dan dilakukan oleh orang-orang. Di zaman globalisasi seperti sekarang ini, setiap orang bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan jurnalis tanpa harus berprofesi sebagai jurnalis.

Hal-hal yang biasa dilakukan oleh jurnalis antara lain mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan berita melalui media massa kepada khalayak. Kini, siapa pun juga bisa melakukan hal-hal tersebut, bahkan oleh orang biasa sekalipun. Media massa yang makin berkembang dan canggih memungkinkan setiap orang melakukannya.

Setiap orang bisa dengan bebas dan mudahnya menyebarkan sesuatu yang mereka anggap penting (berita) kepada khalayak. Kini, mereka bisa turut serta menulis apapun di surat kabar atau blog tentang opini atau tanggapan mereka akan sesuatu, atau juga mengirimkan video amatir tentang suatu peristiwa ke media massa untuk disebarluaskan. Akses media telah tersedia luas dan bebas. Lagi-lagi hal ini tergantung pada masing-masing orang, apakah mau dan bisa memanfaatkannya atau tidak. Hasil yang akan didapatkan jika tulisan, video, atau apa pun bentuk reportase mereka dimuat di media massa adalah khalayak akan mendapat tambahan informasi baru, selain tentunya nama si pembuat reportase akan dikenal luas oleh khalayak. Intinya, kini setiap orang dapat ikut merasakan seperti apa rasanya menjadi jurnalis. Terlepas dari mana pun latar belakang mereka.

Dengan tersedianya akses media yang begitu luas dan semakin terbukanya kesempatan menjadi citizen journalist, maka setiap orang bisa melakukan kegiatan jurnalistik dan menyebarluaskannya pada khalayak. Namun, tak jarang juga content atau isi dari karya jurnalistik yang buat, tidak semuanya benar-benar sesuai dengan etika pers. Walaupun citizen journalist memang bukan murni sebagai jurnalis sungguhan, tetapi alangkah baiknya bila dalam melakukan kegiatan jurnalistik, apa pun jenisnya, disesuaikan dengan etika pers yang berlaku. Percuma rasanya jika etika pers dibuat tetapi dalam melakukan kegiatan jurnalistik, pihak-pihak yang terkait tidak mematuhi hal-hal yang telah diatur dalam etika pers.

Salah satu hal yang diatur dalam etika pers adalah bagaimana seharusnya jurnalis tidak membuat dan menyebarluaskan berita-berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap pihak tertentu hanya karena berbeda agama, ras, jenis kelamin, atau pun golongan. Hal ini seharusnya juga dilakukan oleh para citizen journalist. Di beberapa blog atau milis tertentu, tak jarang pokok bahasan yang dibahas adalah hal-hal yang berbau kontroversial, yang terkesan menyudutkan pihak tertentu. Alhasil, respon orang-orang yang membaca blog atau orang-orang yang tergabung dalam milis tersebut juga ikut-ikutan seperti itu. tak jarang pula komentar-komentar tersebut tidak bisa dikontrol bahkan oleh si pemilik blog atau milisnya sendiri.

Atas nama kebebasan berekspresi dan berpendapat, tak jarang para citizen journalist merasa bisa menyebarluaskan berita apa pun kepada khalayak. Hal terpenting bagi mereka adalah berita tersebut bisa menarik perhatian khalayak dan kalau perlu yang juga mengandung sensasi. Terkadang mereka tidak memikirkan terlebih dahulu efek dari berita yang mereka sebarluaskan tersebut. Hal ini merupakan suatu kondisi yang seharusnya menjadi perhatian lebih bagi kita.

Terlepas dari sisi positif atau negatifnya, fenomena citizen journalism tampaknya akan semakin mewarnai dunia jurnalistik ke depannya. Fenomena ini memberikan kesempatan yang luas bagi setiap orang untuk berperan serta dalam melaksanakan fungsi utama profesi jurnalis, yaitu sebagai pemegang mandat dalam merealisasikan atau mengaktualisasikan hak tahu dan hak memberitahukan yang dimiliki masyarakat. Semoga fenomena citizen journalism tidak hanya sekadar ‘fenomena’, tetapi juga bisa memberikan efek yang lebih positif bagi perkembangan dan kemajuan dunia jurnalistik kita.

No comments:

Post a Comment