Wartawan Twitter

Keyko Ranti Ramadhani
(210110080234)




Istilah citizen journalism adalah istilah yang cukup populer saat ini. Istilah ini muncul ketika kegiatan jurnalisme tidak hanya dilakukan oleh jurnalis atau wartawan, namun masyarakat umum juga melakukannya. Shayne Bowman dan Chris Willis mendefinisikan citizen journalism sebagai, “ The act of citizens playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information.” Istilah ini juga dikenal sebagai public journalism, advocacy journalism, participatory journalism, open source reporting, dan sebagainya. Berbagai istilah dengan inti yang sama, kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh publik. Hal ini terjadi dan meluas salah satunya adalah karena kemajuan teknologi. Bukan karena masyarakat kurang puas terhadap kerja wartawan sehingga memutuskan untuk berperan sebagai wartawan. Tapi dikarenakan kemajuan teknologi yang memberikan keleluasaan pada masyarakat untuk berbagi apa yang mereka ketahui. Sehingga tanpa sadar mereka telah melakukan kegiatan jurnalisme.
Salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang mendukung kemajuan citizen journalism adalah hadirnya berbagai situs jejaring sosial seperti facebook, myspace, twitter, dan sebagainya. Juga, maraknya situs penyedia blog seperti multiply, blogspot, tumblr, dan sebagainya. Diantara berbagai situs diatas, yang paling populer dan sedang hot saat ini adalah Twitter. Apakah bisa Twitter mendukung citizen journalism? Mari kita lihat dulu apa Twitter itu (walaupun diantara kalian pasti sudah banyak yang tahu).
Twitter adalah layanan microblogging yang memungkinkan penggunanya (disebut sebagai Tweeps atau Pekicau) untuk mengirimkan pembaruan status atau informasi berupa tulisan teks dengan maksimal 140 karakter. Para pengguna Twitter memaanfaatkan jasa microblogging ini untuk berbagi kabar terbaru dengan followers-nya. Inilah yang menyebabkan mengapa Twitter dapat menunjang citizen journalism. Ketika kita meng-update kabar terbaru, semua pekicau yang menjadi pengikut kita dapat langsung mengetahuinya.
Beberapa pekicau terkenal di Indonesia yang memiliki puluhan ribu bahkan ratusan ribu followers seperti Ndoro Kakung, Raditya Dika, bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memanfaatkan Twitter sebagai media informasi yang paling aktual. Mereka berbagi kabar terbaru dan berkomentar mengenai kabar lain. Misalnya mengenai jumlah koin peduli prita yang terhitung. Informasinya lebih aktual di Twitter disbanding media massa lainnya seperti televisi dan media massa cetak. Dengan 140 karakter dan kemudahannya untuk di-update kapan saja, masyarakat tak perlu jadi wartawan untuk menyiarkan informasi terbaru kepada khalayak (tentunya bergantung pada jumlah followers yang anda punya). Tak heran, dengan kemajuan teknologi, jarak terasa makin dekat.

No comments:

Post a Comment